🍎🌿BAGAIMANA FOOD COMBINING ALA RASULULLAH🌿🍎
Jauh sebelum teori Food Combining ditemukan, ternyata 14 abad silam. Rasulullah telah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Prof. Dr. Musthofa Rimadhon memberikan beberapa gambaran pola hidup sehat Rasulullah
berdasarkan berbagai riwayat yang bisa
dipercaya, sebagai berikut:
1⃣ Asupan awal kedalam tubuh Rasulullah adalah udara segar pada waktu subuh. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail.
Para pakar kesehatan menyatakan, udara
sepertiga malam terakhir sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain, sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh.
Hal itu sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang dalam
aktivitasnya selama seharian penuh.
⛺⛺⛺⛺⛺⛺⛺⛺⛺
2⃣. Di pagi hari pula Rasulullah saw membuka menu sarapannya dengan segelas air dingin yang dicmpur dengan sesendok madu asli. Ditinjau dari ilmu kesehatan, madu berfungsi untuk
membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus dan menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
🍯🐝🍯🐝🍯🐝🍯🐝🍯🐝🍯
3⃣. Masuk waktu dhuha (pagi menjelang siang), Rasulullah senantiasa mengonsumsi tujuh butih kurma.
🌅🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌅
4⃣ Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak zaitun. Selain itu, Rasulullah juga mengonsumi makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang, kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit,menghancurkan
kolesterol dan melancarkan pencernaan. Roti yang dicampur cuka dan minyak zaitun juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.
🍶🍞🍞🍶🍞🍞🍶🍞🍞🍶
5. Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang
sama yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindungi dari serangan penyakit.
🍄🌰🌿🌾🍄🌰🌿🌾🍄🌰
6. Rasulullah saw tidak langsung tidur setelah makan malam. Beliau beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk
lambung dengan cepat dan baik sehingga mudah dicerna.
🍛🚫😴📵📵📵
Fakta-fakta di atas menunjukkan pola makan Rasulullah ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian
rhytme (irama biologis). Inilah yang disebut dengan siklus alami tubuh yang menjadi dasar
penerapan Food Combining (FC).
Selain itu, ada beberapa makanan yang
dianjurkan untuk tidak dikombinasikan untuk
dimakan secara bersama-sama. Makanan-makanan tersebut antara lain:
1. Jangan minum susu🍼 bersama makan daging.🍣
2. Jangan makan ayam🍗🍖 bersama minum susu🍼
3. Jangan makan ikan🐟🐠
bersama telur🍳
4. Jangan makan ikan bersama daun salad.
5. Jangan minum susu🍼 bersama cuka.🍶
6. Jangan makan buah🍋🍒🍉🍓 bersama minum susu🍼🍼
Rasululah SAW pernah mengingatkan bahwa jangan pernah makan ikan bersama susu, karena akan cepat mendapat penyakit.
Hal ini terbukti
karena para ilmuwan menemukan bahwa daging ayam mengadung ion positif (➕),
sedangkan susu mengandung ion negatif(➖) Oleh karena ion yang berlawanan, maka akan terjadi suatu reaksi yang bisa merusak anggota pencernaan.
Rasulullah pun pernah mengingatkan kita untuk tidak makan
makanan yang berasal dari laut dan darat secara bersamaan.
Belakangan ini diketahui bahwa ternyata kedua jenis makanan tersebut memiliki tingkat kelarutan yang berbeda.
Rasulullah adalah seorang yang tidak dapat membaca dan menulis. Namun, bagaimana seseorang dengan kekurangan seperti itu dapat
menerapkan prinsip keseimbangan asam basa dalam pola makannya sehari-hari??
Sungguh ini adalah salah satu kebesaran Allah yang diberikan kepada nabi Muhammad.
Oleh karena itu, kita
sebagai umat Islam, harus menyadari betapa pentingnya sunnah Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini membuktikan bahwa agama
dan ilmu pengetahuan dapat berjalan beriringan, bukan berlawanan.
📚📚📚📚📚📚📚📚📚
💥 Pola Makan yg benar adalah bukan kenyang,
Tetapi adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya.
Jadi ini 💥penting; jangan kekenyangan!
*Kemudian Rasulullah juga melarang untuk idkhol at thoam alatthoam, alias makan lagi sesudah kenyang.
Suatu hari, di masa setelah wafatnya rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah ra. Waktu itu daulah islamiyah sudah sedemikian luas dan makmur.
Lalu, sambil menunggu Aisyah ra, para sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam.
Aisyah ra, yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis.
“apa yang membuatmu menangis, wahai bunda?” tanya para sahabat.
Aisyah ra lalu menjawab, “dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan.
Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti”.
Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit.
Maka sebaiknya jangan gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa anda sudah kenyang.
*Yang selanjutnya , rasulullah tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan.
Beliau juga tidak makan ikan dan daging dalam satu waktu dan juga tidak langsung tidur setelah makan malam, karena tidak baik bagi jantung.
Beliau juga meminimalisir dalam mengkonsumsi daging, sebab terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal.
Pesan Umar ra ”Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”. Ayam, kambing, lembu, kerbau semuanya masuk. Kan kasihan tuh, tetangga nggak kebagian. Hehehe… nggak ding! Maksudnya itu tidak baik bagi kesehatan.
*Makanlah sebelum terlalu lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang.
Rasulullah SAW biasanya hanya makan untuk beberapa suap saja. Namun beliau memang sering makan.
Jadi tidak mengikuti pola makan pagi siang malam seperti yang banyak diikuti orang sekarang.
Atau, kalau kita ingin mengikuti pola makan zaman sekarang, yang sarapan, makan siang dan makan malam itu, kita bisa menerapkan rumus “sepertiga sepertiga”, yaitu mengisi perut kita dalam komposisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napas.
Jadi, jangan terlalu penuh. Sisakan untuk bernapas. Karena perut yang terlalu penuh akan menyulitkan kita dalam bernafas.
0 komentar:
Posting Komentar