💥 TYPE ORANG MENYAMBUT RAMADHAN 🌿
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين, وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين, أما بعد:
🔊 Ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
🔉 Ramadhān sudah berkali-kali kita lalui, niat kita apa? Apa yang kita akan lakukan dibulan Ramadhān?
🔉 Ada Tiga tipe orang dalam menghadapi Ramadhān:
1⃣ Menjadikan puasa Ramadhān sebagai tradisi.
2⃣ Menjadikan puasa Ramadhān hanya lahirnya saja, tidak bathinnya.
📌 Puasa dari makan, minum dan jima' disiang hari tetapi tetap melakukan perbuatan yang haram, berdusta dll sehingga puasanya tidak bernilai sedikitpun walaupun sudah melakukan puasa Ramadhān puluhan kali.
📌 Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta malah mengamalkannya, maka Allāh tidak butuh dari rasa lapar dan haus yang dia tahan.” (HR. Bukhari no. 1903).
📌 Hukum makan & minum asalnya halal tetapi diharamkan dibulan Ramadhān.
📌 Adapun perbuatan dusta & menipu sebelum Ramadhān sudah haram. Tetapi memasuki bulan Ramadhān, yang haram dilakukan dan yang halal ditinggalkan. Ini tidak pas.
3⃣ Menjadikan puasanya lahir & bathin.
📌 Orang seperti ini sudah menunggu-nunggu kedatangan bulan Ramadhān dan mempersiapkan segala sesuatunya.
📌 Apabila puasanya bersungguh-sungguh dan niatnya benar, maka insyā Allāh apa yang ingin dia inginkan akan tercapai. Jika dia ingin menjadi orang yang bertaqwa maka akan tercapai.
📌 Allāh Ta'āla berfirman:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertaqwa." (Al-Baqarah Ayat: 183)
🔉 Lihatlah pada puasa-puasa anda selama ini, mengapa belum menjadi orang yang bertaqwa? Karena siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan dapatkan.
🔉 Hidayah itu tidak datang begitu saja tetapi harus ada usaha bagi hamba untuk menjemput hidayah itu. Memang terkadang hidayah itu menyapa kita, tinggal bagaimana kesiapan diri kita. Jika kita bersungguh-sungguh untuk meraih hidayah dan ketaqwaan maka akan sukses.
🔉 Oleh karena itu hendaknya kita bersungguh-sungguh dalam menghadapi bulan Ramadhān karena ini urusan antara surga dan neraka.
🔉 Agar lebih semangat untuk bersungguh-sungguh, pelajarilah imbalan pahala apa yang akan didapatkan saat bulan Ramadhān. Dalam bulan Ramadhān ini banyak sekali "hadiah" yang Allāh akan berikan, diantaranya :
• hadiah pintu surga Ar-Rayyān
• hadiah akan dihapuskan dosa-dosa
• dan masih banyak yang lainnya.
🔉 Tapi bersungguh-sungguh saja tidaklah cukup, harus butuh kesabaran.
Wallahu Waliyyut Taufiq.
الله أعلم بالصواب
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
0 komentar:
Posting Komentar