KISAH SYAIKH AL-ALBANI RAHIMAHULLAH
Syaikh Masyhur Hasan Salman hafizhahullah berkata:
"Guru kami (Syaikh Al-Albani) rahimahullah menugaskan aku untuk memuroja'ah (memeriksa kembali) beberapa juz dari kitab As-Silsilah Adh-Dho'ifah sebelum dicetak. Lalu ia pun menyerahkan jilid ke-5 dari kitab As-Silsilah Adh-Dho'ifah.
Kemudian aku mengambil kitab tersebut yang ditulis dengan tulisan tangan beliau sebelum dicetak.
Tatkala aku mengeluarkannya dari kantong dan aku melihat kitab tersebut maka aku pun menangis.
Maka Syaikh rahimahullah bertanya kepadaku,
"Kenapa engkau?"
Aku diam tidak menjawab, dan Syaikh melihat air mataku mengalir.
Ternyata Syaikh rahimahullah menulis kitab "Silsilah Al-Ahadits Adh-Dho' ifah" jilid ke-lima pada kertas-kertas hadiah, dan kantong-kantong kertas gula dan beras, yaitu bungkusan-bungkusan yang berwarna merah yang digunakan orang-orang untuk menimbang gula dan beras.
Syaikh berkata kepadaku:
"Saya punya benang-benang yang saya celupkan ke tinta lalu aku letakkan benang-benang tersebut di atas kertas-kertas, sehingga kertas-kertas tesebut menjadi bergaris-garis. Aku tidak memiliki uang untuk membeli kertas."
Semoga Allah merahmati engkau yang telah menghabiskan umur untuk membela sunnah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=27279
http://firanda.com/index.php/artikel/sirah/541-kisah-syaikh-al-albani-rahimahullah
💎 Vitalitas Syaikh Albani di Usia 84 tahun
Dalam Kitab Shahih Mawarid Adz Dzam’an ila Zawaid Ibn HIbban (2087) dalam pembahasan hadist Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dimana disebutkan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasalam berkata:
أعمار أمتي ما بين الستين إلى السبيعين ، وأقلهم من يجوز ذلك
Umur umatku antara 60 sampai 70 tahun, kecuali sedikit dari mereka yang usianya lebih dari itu.
Ibn Arafah mengomentar hadist ini dengan berkata :
”Saya termasuk yang sedikit tersebut”.
Syaikh Albani turut berkomentar atas ucapan ini dengan menuliskan dalam tahqiqnya ,sebagai berikut:
Dan saya pun termasuk yang sedikit tersebut.
Saat ini usiaku sudah mencapai 84 tahun.
Mudah-mudahan Allah subhanahu wata’ala menjadikanku termasuk golongan orang yang panjang umurnya dan baik amalannya.
Bersamaan dengan itu pula, sesungguhnya aku pun terkadang mengharapkan kematian, terlebih jika melihat kaum muslimin banyak menyimpang dari agamanya dan tertimpa kehinaan sehingga menjadi umat yang direndahkan.
Akan tetapi terlarang berharap demikian, dan hadist Anas masih aku ingat sejak aku masih muda.
Maka tidaklah bagiku kecuali mengatakan apa yang diperintahkan Nabi padaku shalallahu ‘alaihi wasalam :
اللهم أحيني ما كانت الحياة خيرا لي وتوفني إذا كانت الوفاة خيرا لي
Ya Allah hidupkan aku selama kehidupanku lebih baik bagiku,dan Wafatkanlah aku jikalau kematian itu baik bagiku.
Serta berdo’a dengan apa yang diajarkan kepadaku oleh Nabi ‘alaihi sholatu wasalam:
اللهم متعنا بأسماعنا وأبصارنا وقوتنا ما أحييتنا ، واجعلها الوارث منا
Ya Allah Jadikan pendengaran dan penglihatanku senantiasa sehat dan kuatkanlah seluruh anggota badanku, kemudian jadikanlah itu semua tetap seperti itu hingga tibanya kematian.
Dan Allah SWT telah mengabulkan doa ini padaku dan sungguh aku dapat menikmati itu semua.
Inilah saya yang sampai usia sekarang ini masih giat membahas dan meneliti serta menulis dengan giat, saya pun sholat sunnah dengan berdiri, saya juga menyetir mobil sendiri dalam perjalanan yang jauh, juga menyetir dengan “ngebut” sampai-sampai sebagian kolega sering menyarankanku untuk tidak berbuat demikian.
Menurut saya dalam masalah mengendarai mobil dengan kencang ini perlu dirinci hukumnya sebagaimana juga telah diketahui oleh mereka.
Saya ceritakan demikian ini sebagai wujud dari firman Allah:
“Dan terhadap nikmat Rabb mu hendaklah kamu menyebut-nyebutnya” (QS.Adh Dhuha ayat 11),
Dengan senantiasa berharap agar Allah subhanahu wata’ala menambahkan karunianya kepadaku, dan menjadikan nikmat ini tidak dicabut hingga kematian tiba, serta mewafatkanku sebagai muslim di atas sunnah yang aku telah bernadzar untuk itu kehidupanku adalah dakwah dan menulis.
Juga semoga Allah mengumpulkanku kelak dengan para syuhada dan orang-orang shalih sebagai sebaik-baik teman.
Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi menjawab do’a.
Sumber :http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=5231
Semoga kita semua dapat memperoleh manfaat dari setiap perkara di muka bumi ini....
0 komentar:
Posting Komentar