💥 MENGEJAR BAYANGAN SEMU ATAU BERBALIK MENUJU KEPASTIAN 🌿
Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah mengatakan :
"Dunia itu ibarat bayangan,
bila kau kejar, dia akan lari darimu.
Tapi bila kau palingkan badanmu,
dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu".
Apa yang dikatakan Ibnul Qoyyim di atas selaras dengan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam berikut ini:
“Siapa yang obsesi hidupnya akhirat, maka Allah akan menjadikan kekayaannya berada di dalam hatinya, menyatukan urusannya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk.
Sebaliknya, siapa yang menjadikan dunia sebagai obsesinya, maka Allah akan meletakkan kefaqiran di depan matanya, Dia akan mencerai-beraikan urusannya, sementara dunia tidak mendatanginya kecuali sebatas apa yang telah ditakdirkan baginya.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Catatan:
Begitulah...
Setiap potongan hidup selalu menyajikan pilihan-pilihannya sendiri.
Disini kita hanya punya dua pilihan, mengejar bayangan semu atau berbalik menuju kepastian.
Tak ada pilihan ketiga, sebab kita tak mungkin berhenti, karena dengan berhenti itu artinya kita telah memilih untuk binasa.
Teruslah melangkah maju...
Sesekali lihatlah bayang itu, karena Allah Azza wa jalla berfirman:
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (berupa kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.”
(QS. Al-Qashshash: 77)
Ayat ini menjelaskan agar manusia sepenuhnya mencari karunia akhirat dan menjadikan dunianya sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan akhirat.
Sehingga apapun pekerjaan dunia yang ditekuni seseorang -selama itu halal-, hendaknya membuat ia semakin bersemangat dalam meraih akhiratnya.
Kesimpulannya, tataplah akhiratmu, berjalanlah menujunya,
Namun jangan lupakan duniamu sebagai sarana meraihnya.
Sebab Allah tak memuji mereka yang terus-menerus beribadah dan melupakan dunia, tapi Dia memuji mereka yang melakukan pekerjaan dunia namun hati mereka terpaut pada Allah.
“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat.
Mereka takut pada hari (pembalasan) yang (pada saat itu) hati dan penglihatan menjadi goncang”.
(QS. An-Nur: 37)
(Ustadz Aan Chandra Thalib)
0 komentar:
Posting Komentar