BESAR PASAK DARI PADA TIANG

💥BESAR PASAK DARI PADA TIANG🌿

Oleh : Ustadz Abdurrahman Ayub.

Kenapa ada korupsi?
Kenapa ada kolusi?
Kenapa ada kecemburuan sosial?

Banyak manusia dalam urusan dunia, dalam urusan harta selalu melihat yang lebih kaya,
lebih tinggi pangkatnya,
lebih segalanya dalam urusan dunia.

Padahal Nabi shaalallah 'alaihi wasallam, telah memberi kiat yang jitu dalam memandang dunia.

عن أبي هريرة - رضي الله عنه - أن رسول الله - صلى الله عليه وسلم - قال: ((انظروا إلى من أسفل منكم، ولا تنظروا إلى من هو فوقكم، فهو أجدر ألا تزدروا نعمة الله))؛ رواه مسلم.

“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Muslim)

Berkata Syaikh Abdurrahman Sa'di, dalam kitabnya :

"ﺑﻬﺠﺔ ﻗﻠﻮﺏ الأﺑﺮﺍﺭ ﻭﻗﺮﺓ ﻋﻴﻮﻥ الأﺧﻴﺎﺭ ﻓﻲ ﺷﺮﺡ ﺟﻮﺍﻣﻊ الأﺧﺒﺎﺭ":

"Duhai betapa indah dan sangat bermanfaatnya wasiyat ini, kalimat pengobat dan pencukup  bagi kita, ini menuntun kita untuk bersungguh-sungguh dalam bersyukur pada ni'mat Allah, dengan mengenal begitu banyak ni'mat yang ada.
Dan dengan membicarakan ni'mat serta meminta tolong pada Allah  dengan perantara keni'matan dariNya.
Dan mengerjakan segenap perkara tertentu yang mendatangkan kesyukuran kita pada Allah Ta'ala.
Karena bersyukur pada Allah merupakan puncak ibadah, dan dasar dari kebaikan. yang telah diwajibkan Allah kepada hambaNya.
Karena tidaklah ada pada diri seorang hamba, baik ni'mat lahir dan ni'mat bathin kecuali itu semua dari Allah Ta'ala
Dialah Allah yang telah memberi kebaikan ,dan mencegah yang buruk pada hambaNya.
Maka sudah haknya Allah untuk disyukuri dan sudah menjadi kewajiban seorang hamba untuk menempuh dan mengambil cara untuk mebantu kita dalam bersyukur.

           LIHAT SIAPA KITA
           DAN SIAPA DISEKITAR KITA

Duhai diri.....
Kenapa kau lelahkan dengan dunia yang fana?

Memandang harta si kaya,  hanya membuat lelah hati dan iri.
Membuat kita lupa diri dan mabuk dengan dengan khayalan fatamorgana.

Duhai diri.....
Bukankah.. disekitar kita banyak mereka-mereka yang lebih susah?
Lebih sengsara lebih merana.

Tidakkah kita besyukur di negri yang aman damai ini?

Walau sebagian kita masih berat untuk mencari sesuap nasi.

Walau sebagian kita masih tinggal di emperan kumuh...atau di kolong jembatan.

Tengoklah....
Saudara kita di belahan bumi lain...
di Paleastina, Suria, Yaman, Iraq dan lainnya....

Lihat....
betapa saudara-saudara kita si Rohingya...yang terusir teraniaya,...terancam pembantaian...

Mereka terapung di samudera belantara tanpa kecukupan makan dan minum...
bahkan panas dan hujan...
tiada lagi terasakan...asalkan islam dan iman mereka selamat.

Allahumma Ya Allah, tolonglah kami dalam bersyukur pada Mu dan lindungilah negara kami dari segala fitnah, dan jadikanlah negara kami, baldotun thoyyibatun wa Rabbun ghofur.
Allahua'lam